Sebagai warga NU, tahlilan merupakan salah satu tradisi turun temurun yang diajarkan oleh para kyai pada zaman dahulu. Hingga saat ini, kegiatan tahlil dan pembacaan yasin terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Pasir.

Masyarakat Desa Pasir biasanya melaksanakan kegiatan tahlil ini setiap malam jum’at. Rutin dilaksanakan dengan berkeliling dari rumah ke rumah. Dalam satu kali putaran, setiap rumah biasa mendapat jatah satu kali sebagai tuan rumah.

Kegiatan tahlil ini diawali dengan pembacaan yasin dengan dipimpin oleh seorang kyai atau ustad,  kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil.

Meskipun sebagian ulama mengatakan bahwa tahlil itu sebuah bid’ah, namun masyarakat Pasir meyakini bahwa tahlil merupakan sebuah amalan yang akan mendatangkan keberkahan. Selain sebagai bentuk rasa syukur, adanya tahlil rutin ini juga bisa menambah tali silaturahmi antar sesama warga. Sangat jarang warga dapat berkumpul dan saling bertatap muka seperti kegiatan tahlilan ini, mengingat kesibukan masing-masing warga.

Selain itu, warga yang mendapat jatah sebagai tuan rumah diharapkan menyumbang sebagian rezekinya untuk kas, sehingga uang kas yang terkumpul dari setiap malam jumat tersebut nantinya dapat digunakan untuk keperluan yang bersifat umum, seperti perawatan lampu jalan, perawatan masjid, perawatan madrasah, maupun untuk kegiatan-kegiatan kerokhanian.

Kegiatan tahlil setiap malam jum’at. Foto : Admin Desa

Tidak hanya malam jum’at, kegiatan tahlil ini juga dilaksanakan ketika ada salah satu warga yang meninggal. Diharapkan dengan adanya tahlilan ini dapat menambah ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.Email address is required.