
Lesung, merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menumbuk padi pada zaman dahulu. Alat ini biasa digunakan warga ketika musim panen tiba. Padi yang telah selesai dipanen, kemudian dimasukkan ke dalam lesung kemudian ditumbuk menggunakan sebatang kayu. Penggunaan lesung sebagai penumbuk padi dikarenakan zaman dahulu belum ada teknologi modern.
Selain itu, lesung juga biasa digunakan warga dalam acara-acara tertentu. Sebut saja mitoni, atau proses 7 bulanan orang hamil. Alat ini digunakan untuk membuat rujakan buah. Buah yang dijadikan rujak dimasukkan ke dalam lesung kemudian ditumbuk menggunakan alat yang sama, sebatang kayu.
Uniknya, proses penumbukan tidak sembarangan. Warga yang menumbuk akan memukul bagian luar lesung ini menggunakan sebatang kayu. Para warga yang menumbuk terdiri dari 4 sampai 5 orang, sehingga kegiatan ini akan menghasilkan nada yang seirama. Kegiatan seperti ini biasa disebut gendongan (tabuh lesung)
Gendongan biasa dilakukan oleh ibu-ibu lansia. Sayangnya, kegiatan semacam ini sudah sangat jarang dilakukan. Semakin pesatnya kemajuan teknologi, menjadikan tradisi gendongan mulai dilupakan warga. Hanya segelintir warga yang masih eksis melakukan kegiatan ini. Berita baiknya, di Desa Pasir, lesung masih tersimpan rapi oleh beberapa warga. Bahkan, untuk menjaga keberadaan benda bersejarah ini sekaligus melestarikan kesenian budaya ini, agustus kemarin diadakan lomba tabuh lesung yang diikuti ibu-ibu lansia dari masing-masing RT. Harapannya, lesung dan kesenian tabuh lesung akan terus terjaga