Sedikitnya ada tiga tanjakan yang harus diwaspadai oleh pengguna jalan, baik pengguna mobil maupun sepeda motor. Tiga tanjakan tersebut terdapat di sepanjang jalan di Desa Pasir (Jalan karangsuru dalam google map). Mayoritas kendaraan yang sering mengalami kecelakaan adalah truk bermuatan besar dan mobil pick up. Tidak jarang pengguna sepeda motor juga ikut merasakan ganasnya tiga tanjakan ini.
Tanjakan Yani, begitu orang-orang menyebutnya. Tanjakan ini merupakan tanjakan pertama yang patut di waspadai. Lokasinya berada sebelum Dk. Bubak (lokasi kantor balai desa). Kalau dari arah barat (bantarbolang), tanjakan ini berada setelah jembatan besar. Tanjakan ini, bisa dikatakan sering memakan korban. Truk adalah kendaraan yang sering menjadi korban. Muatan yang berat,menjadi faktor gagalnya truk-truk muatan berat untuk sampai ke atas. Seperti yang terjadi pada tahun 2015 silam, sebuah truk tronton bermuatan besar yang membawa besi tidak mampu mencapai atas, akibatnya harus mundur dan badannya yang panjang menghalangi jalan. Akibatnya, jalan sempat macet selama satu hari penuh. Bahkan truk tersebut harus menginap ditanjakan tersebut selama dua hari. Truk bermuatan pasir dan muatan berat lain pun sering mengalami hal yang serupa. Disebut tanjakan Yani lantaran lokasinya yang terletak tepat didepan rumah Bapak Yani.
Tanjakan berbahaya ke dua adalah tanjakan kartini. Letaknya tidak jauh dari tanjakan sebelumnya. Tepatnya di Dk. Bubak, setelah kantor balai desa pasir. Bisa dikatakan tanjakan ini merupakan yang paling esktrem. Kita harus melewati tanjakan sepanjang kurang lebih 70 meter, kemudian sedikit landai lalu menanjak lagi. Sebelum sampai di atas, kita harus berbelok dahulu sehingga pengguna jalan harus sedikit mengurangi kecepatan. Hal ini mengakibatkan bagi pengendara yang belum pernah melewatinya pasti akan sedikit gugup. Lagi-lagi truk dan mobil yang sering mengalami kecelakaan. Kebanyakan dari mereka yang mengalami kecelakaan adalah karena menganggap tanjakan ini tidak terlalu panjang, sehingga dari bawah mereka berani menggunakan porsneling dua bahkan tiga. Karena keadaan tanjakan yang cukup panjang, akibatnya mereka harus memindahkan porsneling satu tepat ditengah tanjakan. Akibatnya fatal, kendaraan justru tidak mampu sampai ke atas dan harus terbanting ke belakang. Keadaan jalan yang cukup sempit juga menjadi faktor terjadinya kecelakaan.
Tanjakan igir, adalah tanjakan terakhir sebelum meninggalkan desa pasir. Letaknya di sebelah timur, dan berada ditengah hutan. Bisa dikatakan ini adalah tanjakan yang paling sering memakan korban. Baik kendaraan besar maupun sepeda motor. Baik yang akan menanjak maupun yang akan menuruni. Panjangnya sekitar 100 meter. Pengguna jalan harus melewati tikungan terlebih dahulu, kemudian lurus, lalu melewati sebuah tikungan lagi. Disinilah titik beratnya. Tanjakan sedikit agak landai, lalu menanjak dan cukup curam bahkan dalam keadaan sedikit menikung. Di titik inilah kebanyakan kendaraan khususnya kendaraan bermuatan berat yang gagal mencapai ke atas. Karena memang tenaga kendaraan yang tidak mampu.
Meskipun tanjakan igir ini sempat di keruk dan ketinggian sedikit berkurang, tapi bagi pengguna jalan harus tetap berhati-hati. Pasalnya pengerukan yang dilakukan tidak memberikan perubahan yang signifikan. Pemerintahan Desa Pasir menghimbau, kewaspadaan tetap harus diperhatikan, khususnya bagi pengendara yang baru pertama kali lewat jalan ini. Pergunakan porsneling satu walaupun kendaraan masih cukup sehat. Apalagi di musim penghujan seperti ini tentu keadaan jalan cukup licin. Keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama dalam berkendara.
Berikut keadaan tiga tanjakan tersebut. Foto diambil melalui street view google map (per oktober 2015).